ISLAM DI TIMOR LESTE: SEJARAH PENYEBARAN DAN WARISAN BUDAYA YANG TERJAGA
Kata Kunci:
Islam, Timor Leste, Sejarah Penyebaran, Warisan Budaya, Minoritas Muslim, ToleransiAbstrak
Penelitian ini membahas tentang sejarah penyebaran Islam di Timor Leste serta upaya pelestarian warisan budaya Islam yang masih bertahan hingga kini. Meskipun Islam merupakan agama minoritas di negara mayoritas Katolik ini, jejak kehadiran dan pengaruh Islam tetap signifikan dalam lanskap sosial, budaya, dan sejarah Timor Leste. Penyebaran Islam di wilayah ini dimulai sejak abad ke-15 melalui jalur perdagangan, pernikahan, dan dakwah yang dibawa oleh para pedagang Muslim dari wilayah Nusantara, terutama dari Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Kesultanan Ternate. Warisan Islam dapat dilihat melalui peninggalan fisik seperti Masjid An-Nur di Dili, serta melalui praktik-praktik keagamaan yang masih dijalankan oleh komunitas Muslim lokal. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan telaah pustaka terhadap literatur sejarah, jurnal akademik, dan sumber lapangan. Hasil kajian menunjukkan bahwa meskipun jumlah umat Islam menurun drastis pasca-referendum 1999, komunitas Muslim di Timor Leste tetap berperan aktif dalam menjaga nilai-nilai agama, budaya, dan harmoni sosial. Warisan budaya Islam tidak hanya bertahan, tetapi juga menjadi bagian penting dari identitas multikultural Timor Leste. Penelitian ini menegaskan pentingnya pelestarian warisan Islam sebagai bagian dari kekayaan sejarah dan kebudayaan nasional Timor Leste yang inklusif dan toleran.
This study explores the historical spread of Islam in Timor-Leste and the preservation of its enduring cultural heritage. Although Islam is a minority religion in this predominantly Catholic country, its presence and influence remain significant in Timor-Leste’s social, cultural, and historical landscape. The spread of Islam in the region began as early as the 15th century through trade routes, intermarriage, and da'wah brought by Muslim merchants from the Indonesian archipelago, particularly from Sulawesi, Nusa Tenggara, and the Sultanate of Ternate. Islamic heritage in Timor-Leste can be observed through physical legacies such as the An-Nur Mosque in Dili, as well as through ongoing religious practices maintained by the local Muslim community. This study uses a descriptive qualitative approach, relying on literature review from historical records, academic journals, and field sources. Findings show that although the Muslim population declined significantly after the 1999 referendum, the remaining Muslim community continues to play an active role in preserving religious values, cultural identity, and social harmony. Islamic cultural heritage in Timor-Leste has not only endured but has also become an integral part of the nation’s multicultural identity. This research affirms the importance of preserving Islamic heritage as part of Timor-Leste’s inclusive and tolerant national history and culture.




