INSTAGRAM SEBAGAI RUANG BELAJAR ALTERNATIF UNTUK MENGEMBANGKAN NALAR KRITIS SISWA PADA MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis media sosial Instagram terhadap kemampuan bernalar kritis siswa pada mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) kelas XI di SMA Negeri 1 Garum. Latar belakang penelitian ini adalah rendahnya partisipasi aktif dan kemampuan bernalar kritis siswa dalam pembelajaran konvensional, serta adanya potensi Instagram sebagai media pembelajaran yang relevan dengan karakteristik generasi digital. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain Quasi-Experimental. Sampel penelitian terdiri dari 72 siswa yang terbagi menjadi dua kelompok: kelas eksperimen (n=36) yang menggunakan pembelajaran berbasis Instagram dan kelas kontrol (n=36) dengan pembelajaran konvensional. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui angket kemampuan bernalar kritis yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya, kemudian dianalisis menggunakan uji-T (Independent Samples T-Test) dengan bantuan SPSS versi 27. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan Instagram dalam pembelajaran. Hal ini dibuktikan dengan nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,002 < 0,05 dan nilai Thitung (3,158) > Ttabel (1,669). Selain itu, nilai rata-rata kemampuan bernalar kritis kelas eksperimen (144,75) lebih tinggi secara signifikan dibandingkan kelas kontrol (132,50). Disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis Instagram berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan kemampuan bernalar kritis siswa. Media ini direkomendasikan sebagai alternatif strategi pembelajaran yang inovatif dan efektif untuk mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi di era digital.