KESIAPAN GURU BIOLOGI/IPA MENYONGSONG PEMBELAJARAN TERDIFERENSIASI DAN MENDALAM DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

Abstrak

Perubahan sistem pendidikan di Indonesia melalui penerapan Kurikulum Merdeka menuntut guru untuk mampu menyesuaikan diri dengan paradigma pembelajaran yang lebih berfokus pada peserta didik. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah sejauh mana kesiapan guru Biologi/IPA dalam mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi serta pembelajaran mendalam sesuai prinsip Kurikulum Merdeka. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan metode deskriptif. Data dikumpulkan menggunakan angket terbuka dan tertutup yang diberikan kepada 20 guru Biologi/IPA, kemudian dianalisis secara deskriptif berdasarkan persentase setiap respons. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar guru memiliki pemahaman yang baik mengenai konsep dan prinsip kedua pendekatan tersebut. Guru juga menunjukkan sikap positif terhadap perubahan dan kesiapan untuk mengembangkan strategi pembelajaran yang lebih adaptif sesuai kebutuhan siswa. Namun, masih dijumpai beberapa kendala seperti keterbatasan sarana, metode evaluasi yang belum sepenuhnya sesuai, serta keterampilan dalam memanfaatkan teknologi pembelajaran. Secara keseluruhan, tingkat kesiapan guru tergolong “baik namun masih memerlukan peningkatan kompetensi profesional” melalui pelatihan berkelanjutan agar implementasi Kurikulum Merdeka dapat berjalan optimal.

ABSTRACT

The educational reform in Indonesia through the implementation of the Merdeka Curriculum demands that teachers possess adaptive skills toward shifts in learning paradigms that prioritize student-centered approaches. This research aims to assess the readiness level of Biology and Science teachers in applying differentiated and deep learning practices aligned with the Merdeka Curriculum’s core principles. A qualitative descriptive design was employed, utilizing both open- and closed-ended questionnaires distributed to 20 Biology/Science teachers. The collected data were analyzed descriptively by calculating the percentage of responses for each statement. Findings indicate that the majority of teachers demonstrate a good understanding and readiness in applying differentiated and deep learning concepts. They also exhibit a positive attitude toward pedagogical innovation and a willingness to adopt flexible teaching strategies tailored to students’ individual needs. Nonetheless, several challenges remain, including limited learning facilities, inadequate assessment models, and insufficient integration of digital learning tools. Overall, teacher readiness can be classified as good but still in need of professional capacity enhancement through continuous training and mentoring to ensure the optimal implementation of the Merdeka Curriculum.