MERAWAT KEISLAMAN, MENJAGA KEBANGSAAN: DAKWAH MULTIKULTURAL DI INDONESIA

Penulis

  • Nur Rahmat UIN Alauddim Makassar
  • Mahmuddin UIN Alauddim Makassar

Kata Kunci:

Dakwah Multikultural, Keislaman, Kebangsaan, Moderasi Islam, Pluralisme

Abstrak

Dalam konteks masyarakat yang majemuk, dakwah tidak hanya dipahami sebagai penyampaian ajaran agama, tetapi juga sebagai proses sosial yang berorientasi pada pembentukan harmoni dan toleransi antarumat beragama. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan paradigma fenomenologis, penelitian ini menelaah nilai-nilai inklusivitas, humanisme, dan kebangsaan yang terkandung dalam praktik dakwah di berbagai komunitas keislaman di Indonesia. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dakwah multikultural memiliki peran strategis dalam memperkuat identitas keislaman tanpa menegasikan semangat kebangsaan. Dakwah yang berlandaskan nilai-nilai moderasi, dialog, dan kemaslahatan bersama mampu menjadi sarana efektif dalam meredam potensi konflik sosial serta memperkuat kohesi nasional. Dengan demikian, dakwah multikultural dapat dijadikan model dakwah kontekstual yang relevan dalam menjaga keseimbangan antara keislaman dan keindonesiaan di tengah arus globalisasi dan perubahan sosial.

In the context of a pluralistic society, da’wah is not merely a religious discourse but also a social process aimed at fostering harmony and interreligious tolerance. Using a qualitative descriptive approach and a phenomenological paradigm, this research examines the values of inclusivity, humanism, and nationalism reflected in da’wah practices across various Islamic communities in Indonesia. The findings reveal that multicultural da’wah plays a strategic role in strengthening Islamic identity while upholding the spirit of nationalism. Da’wah grounded in moderation, dialogue, and shared well-being serves as an effective medium for mitigating social tensions and enhancing national cohesion. Thus, multicultural da’wah emerges as a contextual and relevant model of Islamic propagation for balancing religiosity and nationhood amid globalization and social transformation.

Unduhan

Diterbitkan

2025-11-30