TEOLOGI INKULTURATIF DI ERA GLOBALISASI: REKONSTRUKSI SPIRITUALITAS LINTAS ETNIS DALAM KEPEMIMPINAN PASTORAL MODERN
Kata Kunci:
Teologi Inkulturatif, Kepemimpinan Pastoral, Spiritualitas Lintas Etnis, Globalisasi, Kontekstualisasi ImanAbstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan merekonstruksi konsep teologi inkulturatif sebagai dasar pengembangan spiritualitas lintas etnis dalam kepemimpinan pastoral di era globalisasi. Globalisasi telah memperluas interaksi antarbudaya dalam tubuh gereja, tetapi sekaligus menimbulkan tantangan terhadap otentisitas iman dan kesatuan rohani jemaat. Oleh karena itu, diperlukan paradigma kepemimpinan pastoral yang mampu menjembatani keberagaman budaya tanpa kehilangan identitas teologis Kristiani. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi pustaka, melalui analisis kritis terhadap literatur teologi kontekstual, kepemimpinan rohani, dan kajian lintas budaya. Data dikaji secara hermeneutik dan tematik untuk menemukan integrasi antara prinsip inkulturasi, spiritualitas pelayanan, dan nilai-nilai kepemimpinan pastoral modern. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teologi inkulturatif bukan hanya adaptasi budaya terhadap iman, tetapi sebuah proses dialogis dua arah antara Injil dan konteks lokal yang menghasilkan transformasi timbal balik. Kepemimpinan pastoral lintas etnis yang inkulturatif menekankan tiga pilar utama: kerendahan hati dalam pelayanan, kepekaan budaya dalam komunikasi, dan kesatuan rohani dalam keberagaman. Kesimpulannya, spiritualitas lintas etnis dalam kepemimpinan pastoral modern harus dibangun di atas kesadaran teologis bahwa Kristus hadir dalam setiap budaya. Dengan demikian, teologi inkulturatif menjadi fondasi bagi gereja untuk tetap relevan, inklusif, dan misioner di tengah arus globalisasi yang menantang.




