SISYPHUS ERA DIGITAL: TELAAH ABSURDISME ALBERT CAMUS DALAM REALITAS KONTEN KREATOR DI PLATFORM DI MEDIA SOSIAL

Abstrak

Tanpa disadari manusia selalu hidup berdampingan dengan absurditas. Konsep ini dikembangkan oleh Albert Camus sejak abad 20. Menurutnya, absurditas adalah kondisi ketiadaan makna, yaitu suatu keadaan di mana manusia berusaha mencari makna, namun dunia tidak memberi jawaban. Di era digital ini, absurditas hadir dalam bentuk baru dan menyembur di balik layar. Di era digital yang semakin berkembang saat ini, begitu banyak peluang bagi setiap orang untuk berkarya dan berkreatvitas. Namun yang menjadi pertanyanya ialah, apakah dengan berkarya dan berkreativitas manusia dapat memperoleh kebahgaian? Artikel ini bertujuan untuk menelaah konsep absurditas Camus yang termaifestasi dalam realitas konten kreator di berbagai platform media sosial, serta menunjukan bagaimana fenomena tersebut menandai hadirnya Sisyphus era digital.

Without realizing it, humans always live side by side with absurdity. This concept was developed by Albert Camus in the 20th century. According to him, absurdity is a condition of meaninglessness, a state in which humans try to find meaning, but the world does not provide answers. In this digital age, absurdity comes in new forms and bursts out from behind the screen. In today's increasingly developed digital era, there are so many opportunities for everyone to work and be creative. However, the question is, can humans find happiness through work and creativity? This article aims to examine Camus' concept of absurdity as manifested in the reality of content creators on various social media platforms, as well as to show how this phenomenon marks the presence of Sisyphus in the digital age.