MENDORONG PERUSAHAAN MENGADOPSI BLOCKCHAIN UNTUK OPTIMALISASI REAL WORLD ASSETS
Kata Kunci:
Blockchain, Aset Dunia Nyata, Smart Contract, Logistik, Transformasi DigitalAbstrak
Transformasi digital mendorong perusahaan untuk mengeksplorasi berbagai teknologi disruptif untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi operasional. Salah satu inovasi yang menjadi salah satu teknologi disruptif adalah pemanfaatan teknologi blockchain dalam pengelolaan Real World Assets (RWA), seperti properti, komoditas, dan surat berharga. Blockchain memberikan solusi terdesentralisasi yang mampu meningkatkan keamanan, mengurangi biaya transaksi, serta mempercepat proses verifikasi aset. Di era kompetisi global, mengikuti perkembangan teknologi menjadi keharusan bagi perusahaan agar tetap relevan dan kompetitif. Tren teknologi tidak hanya mendorong efisiensi operasional, tetapi juga memungkinkan inovasi produk, pengambilan keputusan berbasis data, serta peningkatan pengalaman pelanggan. Jika perusahaan gagal beradaptasi, mereka berisiko tertinggal dari para pesaing yang lebih cepat mengadopsi teknologi baru. Namun demikian, adopsi blockchain di sektor industri masih menghadapi berbagai tantangan, seperti rendahnya literasi teknologi, ketidakpastian regulasi, dan keraguan terhadap kesiapan infrastruktur digital. Artikel ini bertujuan untuk mengkaji secara konseptual strategi inovatif yang dapat diterapkan oleh perusahaan dalam mengadopsi blockchain guna mengoptimalkan pengelolaan RWA. Melalui pendekatan studi literatur, penelitian ini mengidentifikasi sejumlah langkah strategis, seperti penguatan edukasi teknologi, kolaborasi dengan startup Web3, serta pengembangan proyek proof of concept yang terukur. Dengan strategi yang tepat, blockchain berpotensi menjadi fondasi baru dalam pengelolaan aset nyata yang lebih efisien, transparan, dan inklusif. Tujuan. Mengevaluasi urgensi dan potensi adopsi teknologi blockchain dalam sistem pengelolaan real world assets (RWA) pada perusahaan, khususnya dalam sektor logistik dan manufaktur. Tantangan dalam pencatatan aset fisik seperti ketidakakuratan data, keterlambatan pelaporan, serta risiko manipulasi informasi menjadi alasan utama perlunya transformasi digital dalam sistem manajemen aset. Material dan Metode. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif melalui metode studi pustaka, wawancara ahli, dan survei. dengan mengkaji lima artikel jurnal ilmiah, wawancara kepada Co-Founder Cyberhouse Indonesia, dan Kuisioner dengan target mahasiswa dan pekerja. Hasil. Temuan menunjukkan bahwa integrasi blockchain dapat meningkatkan validitas dan akurasi data aset, memperkuat transparansi kepemilikan, serta mempercepat proses audit dan pelaporan melalui sistem yang tidak dapat diubah (immunization ledger). Selain itu, penerapan smart contract mendukung otomatisasi prosedur logistik dan pengelolaan aset yang sebelumnya dilakukan secara manual. Kesimpulan. Teknologi blockchain terbukti memiliki potensi besar dalam meningkatkan efisiensi dan keandalan pengelolaan aset perusahaan. Untuk mengimplementasikannya secara efektif, perusahaan perlu menyiapkan infrastruktur digital yang memadai, meningkatkan kompetensi sumber daya manusia, serta beradaptasi dengan kebijakan dan regulasi yang mendukung integrasi teknologi tersebut ke dalam sistem operasional.