STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK UNGGULAN KELAPA SAWIT DI KABUPATEN ASAHAN: ANALISIS LOCATION QUOTIENT (LQ) DAN SWOT SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN NILAI TAMBAH
Kata Kunci:
Kelapa Sawit, Location Quotient, SWOT, Produk Unggulan, Kabupaten AsahanAbstrak
Penelitian ini dibuat dengan tujuan untuk menganalisis strategi pengembangan produk unggulan kelapa sawit di Kabupaten Asahan melalui pendekatan Location Quotient (LQ) serta analisis SWOT. Kelompok memilih Kabupaten Asahan dikarena memiliki luas lahan kelapa sawit yang cukup luas, yaitu ±157.000 hektar, serta memiliki peranan yang terbilang penting dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah. Data penelitian ini diperoleh melalui Badan Pusat Statistik serta dianalisis dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif-deskriptif. Hasil dari perhitungan LQ memperlihatkan bahwa nilai >1 (1,75 pada 2023 dan 1,78 pada 2024), yang menggambarkan bahwa kelapa sawit merupakan sektor basis di wilayah Kabupaten Asahan. Selain itu penelitian ini juga menganalisis SWOT yang mengidentifikasi kekuatan seperti luas lahan dan dukungan iklim, namun juga mencatat kelemahan seperti minimnya hilirisasi dan kesenjangan pendapatan. Peluang pengembangan sektor kepala sawit juga didukung oleh tingginya permintaan pasar dan program pemerintah, akan tetapi sektor ini juga menghadapi beberapa ancaman yang berasal dari isu lingkungan dan fluktuasi harga global. Penelitian ini merekomendasikan hilirisasi industri, penguatan infrastruktur, pemberdayaan petani, serta menciptakan inovasi produk baru sebagai strategi untuk meningkatkan daya saing dan nilai tambah kelapa sawit secara berkelanjutan.
This study was conducted with the aim of analyzing the development strategy of superior palm oil products in Asahan Regency through the Location Quotient (LQ) approach and SWOT analysis. The group chose Asahan Regency because it has a fairly large area of palm oil land, which is ± 157,000 hectares, and has a fairly important role in increasing regional economic growth. The research data was obtained through the Central Statistics Agency and analyzed using quantitative- descriptive research methods. The results of the LQ calculation show that the value is > 1 (1.75 in 2023 and 1.78 in 2024), which illustrates that palm oil is a basic sector in the Asahan Regency area. In addition, this study also analyzes SWOT which identifies strengths such as land area and climate support, but also notes weaknesses such as minimal downstreaming and income disparities. Opportunities for developing the palm oil sector are also supported by high market demand and government programs, but this sector also faces several threats from environmental issues and global price fluctuations. This study recommends industrial downstreaming, infrastructure strengthening, farmer empowerment, and creating new product innovations as strategies to increase the competitiveness and added value of palm oil sustainably.