SEJARAH KONFLIK MUSLIM ROHINGYA DI MYANMAR
Kata Kunci:
Rohingya, Konflik, Myanmar, Hak Asasi ManusiaAbstrak
Konflik yang menimpa etnis Rohingya di Myanmar merupakan salah satu permasalahan kemanusiaan paling kompleks di Asia Tenggara. Etnis Rohingya, yang mayoritas beragama Islam, telah menghadapi diskriminasi sistematis, penghilangan status kewarganegaraan, serta kekerasan berbasis etnis dan agama sejak Myanmar merdeka pada tahun 1948. Kebijakan pemerintah yang eksklusif, propaganda militer, dan ketegangan sosial-ekonomi dengan mayoritas etnis Rakhine memperburuk kondisi mereka. Akibatnya, ribuan orang Rohingya terpaksa melarikan diri ke negara tetangga seperti Bangladesh dan Indonesia, menghadapi perjalanan berbahaya dan kondisi hidup yang sulit. Tulisan ini menelusuri sejarah masuknya Islam ke Myanmar, perkembangan komunitas Rohingya, serta dampak sosial, ekonomi, dan psikologis dari konflik yang berkepanjangan. Penelitian ini juga mengkaji peran Indonesia dan komunitas internasional dalam memberikan bantuan kemanusiaan dan diplomasi terkait krisis pengungsi Rohingya. Metode historis dan pendekatan sosial digunakan untuk memahami akar konflik, mulai dari kebijakan pemerintah, peran militer, hingga dinamika interaksi antar-etnis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa diskriminasi sistematis, kekerasan militer, dan pelanggaran hak asasi manusia menjadi faktor utama yang memaksa Rohingya meninggalkan tanah kelahiran mereka. Resolusi konflik membutuhkan pendekatan multilateral, diplomasi kemanusiaan, serta kesadaran sejarah dan sosial yang mendalam untuk menjamin perlindungan hak dan keselamatan etnis Rohingya.
The conflict affecting the Rohingya ethnic group in Myanmar is one of the most complex humanitarian issues in Southeast Asia. The Rohingya, who are predominantly Muslim, have faced systematic discrimination, deprivation of citizenship, and ethnic and religious-based violence since Myanmar's independence in 1948. Exclusionary government policies, military propaganda, and socio-economic tensions with the Rakhine ethnic majority have exacerbated their situation. As a result, thousands of Rohingya have been forced to flee to neighboring countries such as Bangladesh and Indonesia, facing dangerous journeys and difficult living conditions. This paper traces the history of Islam's arrival in Myanmar, the development of the Rohingya community, and the social, economic, and psychological impacts of the protracted conflict. This research also examines the role of Indonesia and the international community in providing humanitarian assistance and diplomacy related to the Rohingya refugee crisis. Historical methods and social approaches are used to understand the roots of the conflict, from government policies and the role of the military to the dynamics of inter-ethnic interactions. The results show that systematic discrimination, military violence, and human rights violations are the main factors forcing the Rohingya to flee their homeland. Conflict resolution requires a multilateral approach, humanitarian diplomacy, and a deep historical and social awareness to ensure the protection of the rights and safety of the Rohingya ethnic group.





